Nias Insight : UMKM Semarakkan Maniamolo Fest 2025 dan Nias Pro 2025 di Nias Selatan
Table of Contents
Kemeriahan Maniamolo Fest dan Nias Pro 2025
Kabupaten Nias Selatan, Sumatera Utara, kembali menjadi pusat perhatian melalui dua acara tahunan yang dinantikan, Maniamolo Fest 2025 dan Nias Pro 2025, yang digelar pada 15–22 Juni 2025 di Desa Hilisimaetano dan Pantai Sorake. Event ini tidak hanya memamerkan kekayaan budaya dan olahraga selancar kelas dunia, tetapi juga menjadi panggung bagi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) lokal untuk bersinar. Tenda-tenda berwarna pink yang disponsori Tri Indosat menjadi sorotan utama, menghiasi keramaian pengunjung dan menciptakan suasana meriah. Bagaimana UMKM memanfaatkan momen ini untuk mendongkrak ekonomi lokal? Simak ulasan lengkapnya berikut ini.
UMKM: Jantung Ekonomi Maniamolo Fest dan Nias Pro 2025
Maniamolo Fest dan Nias Pro 2025 bukan sekadar perayaan budaya dan olahraga, tetapi juga ajang strategis untuk memajukan ekonomi lokal. Tenda-tenda UMKM berwarna pink yang disponsori Tri Indosat menjadi daya tarik visual di tengah kerumunan pengunjung, menawarkan berbagai produk mulai dari kuliner tradisional, pakaian tematik, hingga kerajinan tangan khas Nias. Kehadiran stand-stand ini tidak hanya memanjakan wisatawan domestik dan mancanegara, tetapi juga memberikan peluang emas bagi pelaku usaha untuk meningkatkan pendapatan dan memperluas jangkauan pasar.
Menurut Kepala Dinas Kebudayaan, Pariwisata, dan Kepemudaan Olahraga Nias Selatan, Anggreani Dachi, UMKM memainkan peran penting dalam kesuksesan event ini. “Bazaar UMKM tidak hanya meningkatkan pendapatan pelaku usaha, tetapi juga memperkenalkan produk lokal kepada audiens global, mendukung pertumbuhan pariwisata dan ekonomi kreatif,” ujarnya. Data dari Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Sumatera Utara menunjukkan bahwa event besar seperti ini dapat meningkatkan pendapatan UMKM hingga 30–50% selama periode acara, menjadikannya momen penting bagi pelaku usaha lokal.
Ragam Produk UMKM yang Memikat Pengunjung
Para pelaku UMKM memanfaatkan Maniamolo Fest dan Nias Pro 2025 untuk memamerkan produk unggulan mereka. Mulai dari makanan khas Nias seperti nifero (ikan bakar khas Nias) hingga kerajinan tangan seperti anyaman pandan, semua tersedia untuk memenuhi kebutuhan pengunjung. Produk-produk ini tidak hanya menjadi suvenir, tetapi juga mencerminkan kekayaan budaya dan kreativitas masyarakat Nias Selatan.
Iniarwati Duha, seorang pelaku usaha sablon, menjadi salah satu contoh sukses. Ia menawarkan kaos bertema “Nias Pro 2025” yang sangat diminati pengunjung. “Harga kaosnya bervariasi, ada yang Rp60 ribu dan Rp80 ribu. Untuk sablon custom sesuai desain pembeli, harganya Rp15 ribu, masih terjangkau,” ungkap Iniarwati pada Sabtu, 21 Juni 2025. Kaos bertema acara ini menjadi favorit karena pengunjung ingin membawa pulang kenang-kenangan yang mencerminkan semangat Nias Pro. Berkat antusiasme pengunjung, omzet Iniarwati meningkat signifikan, terutama dari wisatawan mancanegara yang hadir untuk menyaksikan kejuaraan selancar.
Tidak kalah menarik, Rikasi Nehe, seorang pengrajin anyaman pandan, juga meraup keuntungan besar. Ia menjual tas anyaman dan tikar buatan tangan dengan harga mulai dari Rp100 ribu untuk tas dan Rp700 ribu untuk tikar. “Saya bikin sendiri secara manual, jadi setiap produk punya nilai seni tinggi,” kata Rikasi. Standnya bahkan mendapat perhatian khusus dari Nyonya Wakil Bupati Nias Selatan, yang membeli dua tas anyaman sebagai bentuk dukungan terhadap produk lokal. Kehadiran tokoh publik seperti ini tidak hanya meningkatkan penjualan, tetapi juga memperkuat kepercayaan diri pelaku UMKM untuk terus berkarya.
Peran Tri Indosat dalam Memberdayakan UMKM
Tenda-tenda pink yang disponsori Tri Indosat menjadi salah satu elemen visual yang mencuri perhatian di Maniamolo Fest dan Nias Pro 2025. Sponsorship ini bukan sekadar estetika, tetapi juga bagian dari komitmen Indosat untuk mendukung ekosistem digital dan ekonomi lokal di wilayah kepulauan. Sebelumnya, Tri Indosat juga tercatat sebagai sponsor utama dalam perayaan HUT Kota Gunungsitoli ke-347, menunjukkan dedikasi mereka dalam memberdayakan masyarakat melalui konektivitas digital dan promosi UMKM.
Tenda-tenda ini dilengkapi dengan fasilitas yang memudahkan pelaku usaha, seperti pencahayaan yang baik dan tata letak yang strategis, sehingga menarik lebih banyak pengunjung. “Kami ingin memastikan UMKM lokal mendapat eksposur maksimal melalui event ini. Dengan konektivitas digital yang kami sediakan, pelaku usaha juga bisa mempromosikan produk mereka secara online,” ujar perwakilan Tri Indosat. Kolaborasi ini menjadi contoh nyata bagaimana sektor swasta dan pemerintah daerah dapat bekerja sama untuk memajukan pariwisata dan ekonomi kreatif.
Dampak Ekonomi dan Budaya dari Kehadiran UMKM
Keberadaan UMKM dalam Maniamolo Fest dan Nias Pro 2025 memiliki dampak ganda: ekonomi dan budaya. Bupati Nias Selatan, Sokhiatulo Laia, menyatakan bahwa event ini menjadi cara efektif untuk mempromosikan pariwisata sekaligus meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD). “Selain menjadi ajang kompetisi olahraga, Nias Pro juga memperkuat sektor UMKM, hiburan masyarakat, serta mendukung sektor transportasi dan perhotelan,” ujarnya.
Menurut Kementerian Koperasi dan UKM, UMKM menyumbang lebih dari 60% terhadap perekonomian nasional dan menyerap tenaga kerja lokal secara signifikan. Di Nias Selatan, UMKM tidak hanya menjadi tulang punggung ekonomi, tetapi juga wadah untuk melestarikan budaya melalui produk seperti anyaman pandan, pakaian adat, dan kuliner tradisional. Produk-produk ini menjadi daya tarik bagi wisatawan, terutama peselancar internasional yang hadir untuk Nias Pro, yang dikenal sebagai bagian dari World Surf League Qualifying Series 6000.
Konteks Maniamolo Fest dan Nias Pro 2025
Maniamolo Fest 2025, yang diadakan di Desa Hilisimaetano, merupakan perayaan seni, budaya, dan tradisi warisan leluhur Nias. Festival ini kembali terpilih sebagai bagian dari Karisma Event Nusantara 2025, menegaskan statusnya sebagai salah satu event budaya unggulan di Indonesia. Atraksi seperti Famadaya Harimao, Tari Perang, dan Festival Hombo Batu (lompat batu) menjadi magnet utama, di samping bazaar UMKM dan kuliner lokal yang memanjakan pengunjung.
Sementara itu, Nias Pro 2025 di Pantai Sorake menarik perhatian dunia sebagai kejuaraan selancar internasional. Pantai Sorake, dengan ombak kanan (right-hander) yang terkenal, diakui sebagai salah satu spot selancar terbaik di dunia. Selain kompetisi selancar, acara ini dimeriahkan dengan pagelaran budaya, turnamen e-sport, dan pameran UMKM, menciptakan pengalaman wisata yang lengkap. Kombinasi budaya, olahraga, dan UMKM menjadikan Nias Selatan destinasi yang semakin populer di kalangan wisatawan.
Tantangan dan Peluang bagi UMKM di Nias Selatan
Meski sukses, pelaku UMKM di Nias Selatan masih menghadapi sejumlah tantangan, seperti akses modal, pemasaran digital, dan distribusi produk ke pasar yang lebih luas. Namun, event seperti Maniamolo Fest dan Nias Pro memberikan peluang besar untuk mengatasi tantangan ini. Dengan dukungan dari pemerintah daerah dan sponsor seperti Tri Indosat, pelaku usaha dapat memanfaatkan platform ini untuk memperluas jaringan dan meningkatkan kualitas produk.
Kepala Dinas Koperasi UKM Provinsi Sumatera Utara, Dr. Naslindo Sirait, menekankan pentingnya pelatihan dan pendampingan bagi pelaku UMKM. “Kami terus mendorong pelaku usaha untuk memanfaatkan teknologi digital, seperti media sosial dan e-commerce, untuk memasarkan produk mereka. Event seperti ini adalah langkah awal untuk memperkenalkan produk lokal ke pasar global,” katanya.
Tips untuk Pengunjung: Maksimalkan Pengalaman di Maniamolo Fest dan Nias Pro
Bagi Anda yang berencana mengunjungi Maniamolo Fest atau Nias Pro, berikut beberapa tips untuk menikmati pengalaman UMKM:
- Jelajahi Stand UMKM: Luangkan waktu untuk mengunjungi tenda-tenda pink Tri Indosat yang menawarkan produk lokal, mulai dari kuliner hingga kerajinan tangan.
- Dukung Produk Lokal: Membeli suvenir seperti kaos tematik atau tas anyaman pandan membantu perekonomian masyarakat setempat.
- Pesan Sablon Custom: Manfaatkan jasa sablon seperti yang ditawarkan Iniarwati Duha untuk mendapatkan kaos dengan desain unik sesuai keinginan.
- Cicipi Kuliner Khas: Jangan lewatkan makanan tradisional Nias seperti nifero atau kue tradisional untuk merasakan cita rasa autentik.
- Berinteraksi dengan Pengrajin: Berbincang dengan pelaku UMKM seperti Rikasi Nehe dapat memberikan wawasan tentang proses pembuatan produk dan nilai budayanya.
UMKM sebagai Pendorong Ekonomi dan Identitas Budaya
Maniamolo Fest 2025 dan Nias Pro 2025 telah membuktikan bahwa event budaya dan olahraga dapat menjadi penggerak ekonomi lokal melalui UMKM. Dengan dukungan dari Tri Indosat dan pemerintah daerah, pelaku usaha seperti Iniarwati Duha dan Rikasi Nehe mampu memanfaatkan momen ini untuk meningkatkan pendapatan sekaligus mempromosikan kekayaan budaya Nias Selatan. Tenda-tenda pink yang semarak tidak hanya memanjakan pengunjung, tetapi juga memperkuat identitas budaya dan ekonomi daerah.
Apakah Anda tertarik untuk merasakan langsung kemeriahan Maniamolo Fest dan Nias Pro? Dukung UMKM lokal dan bawa pulang kenang-kenangan yang penuh makna dari Nias Selatan! Untuk informasi lebih lanjut tentang event dan potensi wisata di Nias, kunjungi Nias Insight dan ikuti terus perkembangan budaya serta ekonomi kreatif di kepulauan ini.
Apakah ini pertanyaan?
Ini adalah jawabannya.
Posting Komentar